[Materi pada Diklat Penelitian
Kebudayaan, 21 November 2007]
A. Pengantar
Penelitian sebagai proses –
merujuk kepada interaksi antara peneliti dengan manusia, baik sebagai responden
maupun informan. Dalam konteks penelitian sosial, realita tidak ada “di luar
sana,” di lingkungan fisik, tetapi ada di dalam diri manusia, dalam pikiran
mereka, baik disadari maupun tidak, dalam bentuk tindakan, lisan maupun
tulisan.
Dalam konteks yang paling
ekstrem, seperti dirumuskan oleh pendekatan kualitatif (salah satunya
fenomenologi), penelitian sosial memang hanya berusaha mengungkapkan realita
sosial yaitu realita yang dikonstruksikan dan/atau dikonstruksikan kembali oleh
manusia.
Realita “nun jauh di sana”
dicerap oleh manusia dan ditampilkan dalam bentuk apa yang oleh Berger disebut
sebagai struktur relevan, yakni
kumpulan konsep-konsep yang saling bertalian dalam suatu pola tertentu yang
memberikan makna bagi individu-individu yang ada dalam satu sistem sosial atau
sistem kebudayaan tertentu.
Tugas peneliti adalah masuk
dan menangkap struktur relevan yang berlaku – melalui proses yang dinamakan emic – serta mengungkapkan kembali dalam
konsep-konsep keilmuan – melalui proses yang dinamakan ethic.
B. Persiapan
Penelitian
Sebagai proses, sebelum
berinteraksi dengan realita sosial, peneliti harus melakukan persiapan yang
memadai:
-
Mengumpulkan data
sekunder
Peneliti
berusaha memperoleh fakta-fakta mendasar sebelum pergi ke lapangan. Misalnya
tentang aspek geografis (termasuk peta), demografis, situasi ekonomi, struktur
administrasi (pemerintahan), sejarah umum, dan sebagainya.
-
Mengurus
perizinan
Peneliti
berusaha memperoleh akses, baik formal maupun informal, untuk mendekati
orang-orang yang menjadi sasaran penelitian.
-
Melakukan
pendekatan
Peneliti
berusaha mengenal dan memperkenalkan diri kepada orang-orang yang menjadi
sasaran penelitian.
-
Menguasai bahasa
(dialek)
Peneliti
berusaha berkomunikasi secara efektif dengan kelompok sasaran penelitian.
-
Menyusun kerangka
sampel (hanya untuk pendekatan kuantitatif)
Peneliti
berusaha menyusun daftar semua unsur yang relevan dalam populasi.
-
Menjajaki dan
memilih informan (terutama untuk pendekatan kualitatif)
Peneliti
berusaha menemukan dan memilih orang-orang yang memenuhi kriteria sebagai pihak
yang paling banyak mengetahui.
C. Pengamatan
Peneliti mengumpulkan data secara visual, menggunakan
mata dan/atau alat bantu penglihatan untuk menggambarkan bidang realita
tertentu. Teknik ini bertalian dengan fakta bahwa tidak semua realita dapat
diungkapkan secara efektif dalam bahasa, peneliti tidak mau dan/atau tidak
dapat berinteraksi dengan realita, serta lebih penting lagi peneliti ingin
memperoleh gambaran yang jujur dan langsung. Aspek-aspek pengamatan, antara
lain:
-
Manusia dengan
karakteristik fisiknya
-
Binatang dengan
karakteristik fisiknya
-
Pakaian dan
aksesorinya
-
Gerak-gerik dan
tindakan
-
Peralatan
-
Waktu
-
Setting atau
situasi
D. Wawancara
dengan Kuesioner
Peneliti mengajukan
pertanyaan berdasarkan pedoman yang telah disusun sebelumnya. Ada dua jenis
kuesioner: peneliti membacakan pertanyaan dan menuliskan jawaban, atau peneliti
menyerahkan sepenuhnya kepada responden untuk membaca pertanyaan dan memilih
alternatif jawaban yang dalam kebanyakan kasus telah disiapkan sepenuhnya oleh
peneliti sejak awal.
Namun, apa pun jenisnya,
pertanyaan kuesioner biasanya hanya bertumpu pada:
-
Sikap (seperti
setuju atau tidak setuju; mendukung atau menolak)
-
Pengetahuan
faktual tertentu yang bertalian dengan diri responden sendiri atau keluarganya
(identitas, penghasilan, pemilikan, pendidikan, dan sebagainya)
E. Wawancara
Mendalam
Peneliti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan faktual tertentu dan kemudian berkembang secara vertikal
(intensif), horisontal (ekstensif), bahkan spasial dan temporal sesuai dengan
jawaban informan. Tidak seperti dalam kuesioner, peneliti berusaha memperoleh
data sebanyak, sedalam, sekaya, dan setepat mungkin. Berdasarkan itu, peneliti
kemudian mengorganisasikan dan mengkonstruksikan semua data tersebut ke dalam
struktur relevan yang ilmiah. Karena itulah, penelitian dengan wawancara
mendalam umumnya sangat memakan waktu.
Beberapa aspek penting dalam
wawancara mendalam:
-
Pilih lokasi dan
waktu yang senggang
-
Hindarkan orang
ketiga, keempat, dan seterusnya
-
Hindarkan
pertanyaan panjang dan konseptual
-
Paling lama
wawancara berlangsung 3 jam
-
Lakukan wawancara
berkali-kali di waktu berlainan
-
Lakukan terus
konfirmasi tentang istilah, fakta, dan kesimpulan
-
Gunakan secara
hati-hati penggunaan alat tulis dan perekam
F. Membuat
Catatan Lapangan
Peneliti mencatat berbagai
kegiatan yang dilakukan selama berlangsungnya penelitian dan mencatat hasil
wawancara. Dalam penelitian yang menggunakan kuesioner, ada kecenderungan
peneliti hanya mencatat aspek yang pertama dan mungkin juga berbagai masalah
yang muncul. Namun, dalam penelitian yang menggunakan wawancara mendalam,
peneliti justru banyak menghabiskan waktu untuk menuliskan hasil wawancara.
Dalam penyusunan catatan
lapangan sebaiknya diperhatikan:
-
Lakukan
pencatatan secepatnya, begitu satu wawancara selesai
-
Berikan
keterangan wawancara:
·
Nama lengkap
(alias) & nama samaran dan/atau nomor
·
Waktu (jam, tanggal/bulan/tahun)
·
Lokasi (jalan,
desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)
-
Buat catatan
menurut tema tertentu dengan lembar kertas terpisah
-
Upayakan mencatat
perkataan informan sebanyak mungkin
-
Jangan
mencampurkan pandangan pribadi dengan informan
-
Buat tulisan yang
mudah dibaca, jika perlu diketik
G. Penggunaan
Data Dokumen
Karena tidak dapat meneliti
langsung realita (biasanya karena terjadi di masa lampau), peneliti menggunakan
data tertulis yang bernilai, yang tersedia di berbagai perpustakaan.
Berbagai jenis dokumen:
-
Naskah, manuskrip
-
Memoar, biografi,
otobiografi
-
Surat
-
Publikasi dokumen
pemerintah
-
Koran, majalah,
jurnal
H. Dokumentasi/Filing
Peneliti perlu membuat
organisasi penyimpanan data yang telah terkumpul berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu, sedemikian sehingga memudahkan proses identifikasi, pengolahan, dan
analisis data.
Kerangka pemikiran yang
menjadi dasar penyimpanan data itu antara lain:
-
Berdasarkan
lokasi
-
Berdasarkan
konsep
-
Berdasarkan lokasi
dan konsep
-
Berdasarkan bab
Adapun pilihan media penyimpanan data:
-
Kertas
-
Boks file dan/atau lemari
-
Komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar