Jumat, 24 Juni 2016

Penelitian Kualitatif - Introduksi




Materi Kuliah Perdana Metode Penelitian Sosial (MPS) Kualitatif 
untuk Mahasiswa S1
Senin 18 Februari 2013 (materi asli dalam bentuk Power Point)


Asumsi Penelitian Kualitatif

      Realitas adalah sesuatu yang berada di dalam, dalam kepala manusia, baik sebagai individu maupun kelompok (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas ada di luar sana);

      Realitas adalah sesuatu yang relatif berada dalam kendali manusia; manusia yang menciptakan realitas (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas bersifat otonom, memaksa);

      Realitas cenderung banyak, jamak, plural, berwarna-warni, relatif mengikuti jumlah individu maupun kelompok (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas cenderung tunggal atau sedikit, singular);

      Realitas relatif ditentukan sepenuhnya oleh subjek penelitian (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas ditentukan peneliti dan/atau komunitas ilmiah).


Tujuan Utama Penelitian Kualitatif

      Seperti penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif berusaha menggambarkan realitas (kebenaran empirik), namun dalam prosedurnya peneliti mengambil sudut pandang dari manusia yang mengalaminya.

      Peneliti bukan sebagai penentu realitas, ia hanya mengabstraksikan realitas yang dilihat dan dirasakan oleh subjek penelitian sebagai dunia yang bermakna, sedemikian sehingga peneliti dan publik dapat memahami realitasnya yang mungkin unik, berbeda dengan realitas sosial pada umumnya.

      Peneliti  dan komunitas ilmiah yang diwakilinya harus menyadari bahwa dunianya memiliki perbedaan dengan dunia subjek penelitian. Dengan penuh kesadaran, ia harus mengerangkeng (bracketing) kebenaran yang berlaku di dunianya, agar tidak mendistorsi kebenaran yang berlaku di dunia subjek penelitiannya.


Dunia yang Bermakna – Kerangka Kemasukakalan

      Realitas atau kebenaran pada hakikatnya adalah suatu bangunan pemahaman yang terdiri dari sejumlah konsep atau kata.

      Apa pun statusnya, ilmuwan atau orang awam, senantiasa membangun dunia secara kognitif. Mereka menciptakan, menggunakan, mengaktivasi, dan menghubungkan konsep-konsep dalam suatu pola. Secara umum, manifestasinya tercermin dalam bahasa (sub-bahasa, termasuk pemakaian jargon atau slang). Dalam terminologi penelitian kuantitatif, ia adalah apa yang selama ini dikenal sebagai model analisis (hubungan variabel dependen-independen).

      Untuk bisa memahami dunia subjek penelitian, peneliti harus dapat mengerti kata-kata penting dan mampu mengidentifikasi relasi yang kompleks di antara satu kata dengan kata lainnya.

      Kegagalan untuk melakukan hal itu tentu saja berakibat pada distorsi, bahkan alineasi realitas, terutama bagi subjek penelitian. Mereka tidak mengenali lagi dunianya, bahkan mungkin memiliki risiko untuk disebut sebagai manusia yang aneh, tidak normal, sinting, serta memperoleh perlakuan yang tidak adil.


Tugas Utama Peneliti Kualitatif

      Menggambarkan dunia yang dialami subjek penelitian sebagai sesuatu yang bermakna bagi subjek penelitian, sehingga peneliti dan publik dapat memahaminya walau pihak yang disebut terakhir mungkin saja tidak menyetujuinya.

      Secara teknis, manisfestasi hal itu dilakukan dengan mengonstruksikan konsep (kata) asli yang digunakan subjek penelitian, dan me-RE-konstruksikannya ke dalam terminologi yang berlaku dalam disiplin keilmuan.


Pengertian Penelitian Kualitatif

      Jenis pengumpulan dan pengolahan data yang berawal pada konstruksi realitas subyek penelitian, berorientasi pada aktor yang berproses dalam ruang dan waktu tertentu, serta berakhir pada rekonstruksi ilmiah realitas sosial itu sehingga memiliki potensi besar untuk memproduksi pemahaman baru tentang suatu tema tertentu.


Kata Kunci Metodologis

Pengumpulan dan pengolahan data merujuk ke hakikat semua penelitian yang berdasarkan  upaya sistematik, logik, objektif, dan empirik.
           
     Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan fakta-fakta empirik tentang apa yang menjadi tujuan penelitian.
     Pengolahan data adalah proses menyederhanakan, mengubah data menjadi informasi, sedemikian sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.


Karakteristik Penelitian Kualitatif

      Aktor, yakni individu-individu yang melakukan tindakan seperti profil atau karakteristik (Kontras dengan penelitian kuantitatif yang berorientasi pada variabel);

      Tindakan, yakni gerakan-gerakan yang dilakukan individu yang berimplikasi sosial (tema, subjek yang menjadi pokok penelitian; kontras dengan penelitian kuantitatif yang sepenuhnya berorientasi pada variabel), yakni agregasi dari tindakan tertentu seperti sosialisasi misalnya, yang terpaku pada contohnya pengasuhan anak;

      Ruang, yakni tempat aktor-aktor melakukan tindakan (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung  mengabaikan hal ini);

      Waktu, yakni rangkaian tindakan aktor dan/atau peristiwa dari satu titik ke titik lain dalam suatu atau beberapa periode (sejarah; kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung membekukan waktu);

      Proses, yakni pemerian bagaimana suatu peristiwa terjadi, urutan tindakan tahap demi tahap (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal ini);

      Makna, yakni kerangka konsep yang tipikal dengan mana individu-individu menafsirkan segala sesuatunya (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal ini);

      Relasi, yakni hubungan yang kompleks di antara aktor-aktor dengan lingkungannya (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal ini);

      Konstruksi, yakni membangun suatu realitas sosial menurut perspektif subjek penelitian;

      Rekonstruksi, yakni membangun kembali realitas menurut perspektif peneliti (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung memaksakan realitasnya pada subjek penelitian);

      Pemahaman baru, merujuk kepada pemaknaan suatu kelompok orang tentang dunia, suatu konstruksi sosial yang berbeda dari ‘standar’ yang berlaku (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung hanya membenarkan pemahaman/teori yang selama ini ada);

      Induksi, yakni proses penarikan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan (premis mayor-minor), atau pembentukan teori dari data (kontras dengan penelitian kuantitaif yang cenderung deduktif);

      Deskripsi, yakni pelukisan yang kaya warna, detil, dan komprehensif (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung pada ‘eksplanasi’).


Sasaran Penelitian

      Informan
Orang yang memiliki informasi, yakni pengetahuan yang paling komprehensif tentang subjek penelitian tertentu. (Bukan responden yang sekadar bersikap “tahu atau tidak tahu, setuju atau tidak setuju).

      Kriteria Pemilihan
Berdasarkan informasi yang dimilikinya, baik tentang dirinya maupun orang-orang lain. Pemilihan selektif, tidak ada relevansi membicarakan pemilihan secara acak (random).

      Jumlah Informan
Sedikit (hitungan jari),  tidak ada relevansi membicarakan jumlah tertentu yang dianggap memenuhi asumsi statistik tertentu. Dasar pemilihan informan adalah informasi yang dimilikinya.


Teknik Pengumpulan Data

      Wawancara Mendalam
Merangsang informan untuk berbicara secara lengkap hanya dengan bertanya sesedikit mungkin.

      Pengamatan
            Mendayagunakan mata untuk mengambarkan situasi penelitian seobjektif mungkin.

      Pencatatan
Menuliskan hasil wawancara mendalam dan pengamatan ke dalam rangkaian huruf yang dapat dipahami bersama.


Rumus Pengumpulan Data Kualitatif




Teknik Pengolahan Data Kualitatif

      Meringkaskan semua hasil pencatatan penelitian.

      Mengumpulkan kosa kata (konsep) kunci yang diajukan informan.

      Melakukan abstraksi penelitian ke dalam konsep-konsep.

      Mengubah konsep-konsep itu dalam terminologi ilmiah standar.

      Mengorganisasikan konsep-konsep itu ke dalam suatu sistem pemahaman (teori).


Rumus Pengolahan Data Kualitatif




Keunggulan Penelitian Kualitatif

      Kemampuan untuk menggambarkan suatu fenomena secara kaya dan berwarna;

      Kemampuan untuk menghindari masalah vadilitas & reliabilitas;

      Kemampuan untuk menghindari masalah representativitas (sampling);

      Kemampuan untuk menghasilkan konsep dan/atau teori baru.


Kelemahan Penelitian Kualitatif

      Relatif membutuhkan waktu yang lebih lama;

      Cenderung tidak memiliki prosedur yang rigid;

      Cenderung kontekstual, kurang memiliki kemampuan generalisasi;

      Relatif kurang memiliki kemampuan untuk menguji hubungan antar konsep (variabel);

      Relatif kurang memiliki kemampuan prediktif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar