Materi Kuliah Perdana Metode Penelitian Sosial (MPS) Kualitatif
untuk Mahasiswa S1
Senin
18 Februari 2013 (materi asli dalam
bentuk Power Point)
Asumsi
Penelitian Kualitatif
•
Realitas adalah sesuatu yang berada di dalam, dalam
kepala manusia, baik sebagai individu maupun kelompok (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas ada di luar sana);
•
Realitas adalah sesuatu yang relatif berada dalam
kendali manusia; manusia yang menciptakan realitas (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas bersifat otonom, memaksa);
•
Realitas cenderung banyak, jamak, plural, berwarna-warni, relatif mengikuti jumlah individu maupun
kelompok (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas cenderung tunggal atau sedikit, singular);
•
Realitas relatif ditentukan sepenuhnya oleh subjek penelitian (kontras dengan penelitian kuantitatif: realitas ditentukan peneliti dan/atau komunitas ilmiah).
Tujuan
Utama Penelitian Kualitatif
•
Seperti
penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif berusaha menggambarkan realitas
(kebenaran empirik), namun dalam prosedurnya peneliti mengambil sudut pandang
dari manusia yang mengalaminya.
•
Peneliti bukan sebagai penentu realitas, ia hanya
mengabstraksikan realitas yang dilihat dan dirasakan oleh subjek penelitian sebagai dunia yang bermakna, sedemikian sehingga peneliti dan publik dapat memahami
realitasnya yang mungkin unik, berbeda dengan realitas sosial pada umumnya.
•
Peneliti dan
komunitas ilmiah yang diwakilinya harus menyadari bahwa dunianya memiliki
perbedaan dengan dunia subjek penelitian.
Dengan penuh kesadaran, ia harus mengerangkeng (bracketing) kebenaran
yang berlaku di dunianya, agar tidak
mendistorsi kebenaran yang berlaku di dunia subjek penelitiannya.
Dunia
yang Bermakna – Kerangka Kemasukakalan
•
Realitas atau kebenaran pada hakikatnya adalah suatu
bangunan pemahaman yang terdiri dari sejumlah konsep atau kata.
•
Apa pun statusnya, ilmuwan atau orang awam, senantiasa
membangun dunia secara kognitif. Mereka menciptakan, menggunakan, mengaktivasi,
dan menghubungkan konsep-konsep dalam suatu pola. Secara umum, manifestasinya
tercermin dalam bahasa (sub-bahasa, termasuk pemakaian jargon atau slang). Dalam terminologi penelitian kuantitatif, ia adalah apa yang selama ini
dikenal sebagai model analisis (hubungan variabel dependen-independen).
•
Untuk bisa memahami dunia subjek penelitian, peneliti harus dapat mengerti kata-kata
penting dan mampu mengidentifikasi relasi yang kompleks di antara satu kata
dengan kata lainnya.
•
Kegagalan untuk melakukan hal itu tentu saja berakibat
pada distorsi, bahkan alineasi realitas, terutama bagi subjek penelitian. Mereka tidak mengenali lagi dunianya,
bahkan mungkin memiliki risiko untuk disebut
sebagai manusia yang aneh, tidak normal, sinting, serta memperoleh perlakuan yang tidak adil.
Tugas
Utama Peneliti Kualitatif
•
Menggambarkan dunia
yang dialami subjek penelitian sebagai sesuatu yang bermakna bagi subjek penelitian, sehingga peneliti
dan publik dapat memahaminya walau pihak yang disebut terakhir mungkin saja tidak menyetujuinya.
•
Secara teknis, manisfestasi hal itu dilakukan dengan
mengonstruksikan konsep (kata) asli yang digunakan subjek penelitian, dan me-RE-konstruksikannya ke dalam
terminologi yang berlaku dalam disiplin keilmuan.
Pengertian
Penelitian Kualitatif
•
Jenis pengumpulan dan pengolahan data yang berawal
pada konstruksi realitas subyek penelitian, berorientasi pada aktor yang
berproses dalam ruang dan waktu tertentu, serta berakhir pada rekonstruksi
ilmiah realitas sosial itu sehingga memiliki potensi besar untuk memproduksi
pemahaman baru tentang suatu tema tertentu.
Kata
Kunci Metodologis
Pengumpulan dan pengolahan data merujuk ke hakikat semua penelitian yang berdasarkan upaya
sistematik, logik, objektif, dan empirik.
–
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan
fakta-fakta empirik tentang apa yang menjadi tujuan penelitian.
–
Pengolahan data adalah proses menyederhanakan,
mengubah data menjadi informasi, sedemikian sehingga dapat dibuat suatu
kesimpulan.
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
•
Aktor, yakni individu-individu yang melakukan tindakan
seperti profil atau karakteristik (Kontras dengan penelitian kuantitatif yang berorientasi pada variabel);
•
Tindakan, yakni gerakan-gerakan yang dilakukan
individu yang berimplikasi sosial (tema, subjek yang menjadi
pokok penelitian; kontras dengan penelitian kuantitatif yang sepenuhnya berorientasi pada
variabel), yakni agregasi dari tindakan tertentu seperti sosialisasi misalnya, yang terpaku pada contohnya pengasuhan anak;
•
Ruang, yakni tempat aktor-aktor melakukan tindakan
(kontras dengan penelitian kuantitatif yang
cenderung mengabaikan hal ini);
•
Waktu, yakni rangkaian tindakan aktor dan/atau
peristiwa dari satu titik ke titik lain dalam suatu atau beberapa periode
(sejarah; kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung membekukan waktu);
•
Proses, yakni pemerian bagaimana suatu peristiwa
terjadi, urutan tindakan tahap demi tahap (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal
ini);
•
Makna, yakni kerangka konsep yang tipikal dengan mana
individu-individu menafsirkan segala sesuatunya (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal
ini);
•
Relasi, yakni hubungan yang kompleks di antara
aktor-aktor dengan lingkungannya (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung mengabaikan hal ini);
•
Konstruksi, yakni membangun suatu realitas sosial
menurut perspektif subjek penelitian;
•
Rekonstruksi, yakni membangun kembali realitas menurut
perspektif peneliti (kontras dengan
penelitian kuantitatif yang cenderung memaksakan
realitasnya pada subjek penelitian);
•
Pemahaman baru, merujuk kepada pemaknaan suatu
kelompok orang tentang dunia, suatu konstruksi sosial yang berbeda dari
‘standar’ yang berlaku (kontras dengan
penelitian kuantitatif yang cenderung hanya
membenarkan pemahaman/teori yang selama
ini ada);
•
Induksi, yakni proses penarikan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan (premis mayor-minor), atau pembentukan teori dari data (kontras dengan penelitian kuantitaif yang cenderung deduktif);
•
Deskripsi, yakni pelukisan yang kaya warna, detil, dan
komprehensif (kontras dengan penelitian kuantitatif yang cenderung pada ‘eksplanasi’).
Sasaran
Penelitian
•
Informan
Orang yang memiliki informasi, yakni pengetahuan yang paling komprehensif tentang
subjek penelitian tertentu. (Bukan responden yang sekadar bersikap “tahu atau tidak tahu,” “setuju atau tidak setuju”).
•
Kriteria Pemilihan
Berdasarkan informasi yang
dimilikinya, baik tentang dirinya maupun orang-orang lain. Pemilihan selektif, tidak ada relevansi membicarakan pemilihan secara acak (random).
•
Jumlah Informan
Sedikit (hitungan jari), tidak ada relevansi membicarakan jumlah
tertentu yang dianggap memenuhi asumsi statistik tertentu. Dasar pemilihan informan adalah informasi yang
dimilikinya.
Teknik
Pengumpulan Data
•
Wawancara Mendalam
Merangsang informan untuk
berbicara secara lengkap hanya dengan bertanya sesedikit mungkin.
•
Pengamatan
Mendayagunakan mata untuk mengambarkan
situasi penelitian seobjektif mungkin.
•
Pencatatan
Menuliskan hasil wawancara
mendalam dan pengamatan ke dalam rangkaian huruf yang dapat dipahami bersama.
Rumus
Pengumpulan Data Kualitatif
Teknik
Pengolahan Data Kualitatif
•
Meringkaskan semua hasil pencatatan penelitian.
•
Mengumpulkan kosa kata (konsep) kunci yang diajukan
informan.
•
Melakukan abstraksi penelitian ke dalam konsep-konsep.
•
Mengubah konsep-konsep itu dalam terminologi ilmiah
standar.
•
Mengorganisasikan konsep-konsep itu ke dalam suatu
sistem pemahaman (teori).
Rumus
Pengolahan Data Kualitatif
Keunggulan
Penelitian Kualitatif
•
Kemampuan untuk menggambarkan suatu fenomena secara
kaya dan berwarna;
•
Kemampuan untuk menghindari masalah vadilitas &
reliabilitas;
•
Kemampuan untuk menghindari masalah representativitas
(sampling);
•
Kemampuan untuk menghasilkan konsep dan/atau teori
baru.
Kelemahan
Penelitian Kualitatif
•
Relatif membutuhkan waktu yang lebih lama;
•
Cenderung tidak memiliki prosedur yang rigid;
•
Cenderung kontekstual, kurang memiliki kemampuan
generalisasi;
•
Relatif kurang memiliki kemampuan untuk menguji
hubungan antar konsep (variabel);
•
Relatif kurang memiliki kemampuan prediktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar