Materi Kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS) Kualitatif
untuk Mahasiswa S1,
Rabu 20 Februari 2013 (materi asli dalam bentuk Power Point)
Prinsip
Umum (1)
- Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tujuan utama penelitian kualitatif adalah keinginan peneliti untuk memahami realitas dari sudut pandang subjek penelitian (informan), BUKAN kita sebagai peneliti.
- Manifestasinya, kita berupaya mengonstruksikan dunia informan melalui sejumlah konsep (kata) asli yang diekspresikan informan.
- Dengan kata lain, kita berusaha masuk dalam kerangka kemasukakalan (relevance structure) informan yang mungkin kontras dengan yang kita miliki. Bagi kita mungkin hal itu tidak masuk akal, namun baginya itu adalah dunia yang bermakna karena cara inilah ia melihat keteraturan dalam dunia (nomos); bukan kekacauan (anomi), atau keterasingan (alienasi).
Ilustrasi
1
- Bagi peneliti Barat, termasuk kita yang umumnya sangat dipengaruhinya, kekuasaan adalah sesuatu yang muncul dari relasi sesama manusia; abstrak; memiliki banyak sumber, relatif kurang kompetitif.
- Orang Jawa melihat dengan cara yang berbeda: kekuasaan adalah hasil yang diperoleh manusia dari alam supranatural, konkret; dan hanya memiliki satu sumber, sangat kompetitif. Konsep itu tergambar, sebagian, dalam istilah Jawa disebut sebagai wangsit.
Bencana di Yogya berupa gempa
dan meletusnya gunung berapi disebabkan karena sultan bukan lagi raja tetapi
gubernur, karena tidak memperoleh wangsit
dan pangestu dari alam semesta. Dengan kata lain, beliau bukan lagi Hamengku Buwono (Pemangku Semesta).
Ilustrasi
2 – Diskusi
- Jawa: Sadulur papat, kalima pancer (setiap individu memiliki saudara kandung berupa air ketuban, buni, darah, ari-ari, serta diri-yang-sesungguhnya yang transendetal karena bertalian langsung dengan Gusti). Orang yang sukses adalah mereka yang menghargai keberadaan hal itu.
- Jawa: Banyak anak, banyak rezeki; setiap anak punya rezekinya sendiri.
- Warga Gunung Kidul: Bunuh diri adalah karena yang bersangkutan melihat pulung gantung (sosok seperti komet).
- Buddhisme: Tuhan sebagai alam semesta (pratitya samutpada) yang terdiri dari keteraturan alam (dharma).
- Buddhisme: Nirvana, kemampuan manusia untuk mengatasi cobaan hidup (samsara).
- Taoisme: Kesehatan adalah keseimbangan antara dua kekuatan semesta yang terdiri dari yin (kelembutan, kewanitaan) dan yang (kekuatan, kelelakian).
Prinsip
Umum 2
- Setelah kita memahami realitas, tugas peneliti adalah menerjemahkan dalam konsep (kata) yang berlaku dalam suatu disiplin ilmu tertentu (sosiologi).
- Perwujudan itu dapat dilihat dari contoh judul penelitian kualitatif:
-
“Wangsit: Studi Sosiologis tentang Gagasan Kekuasaan di Kalangan Orang Kejawen di Desa Wonorejo, Kecamatan
Wonosari, Blitar”
-
“Pulung Gantung: Antara Solidaritas Sosial dan Solidaritas Spiritual,” atau “Pulung
Gantung sebagai Bunuh Diri Tipe Altruistik: Studi Kasus di Gunung Kidul”
Prinsip
Umum 3
- Penelitian kualitatif adalah penelitian induktif: berawal dari data (empirik), setelah melalui proses pengolahan, berakhir dengan kesimpulan (konsep atau teori). Sedangkan dalam terminologi penelitian kuantitatif: berawal dari realitas, indikator, variabel, berakhir dengan konsep dan/atau teori.
- Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah suatu upaya konseptualisasi, teoritisasi, abstraksi. Tetapi, perlu ditekankan bahwa penelitian kualitatif juga tidak berusaha mengangkat konsep atau teori yang terlalu abstrak (jauh dari realitas), sebagaimana digunakan oleh Parsons atau Giddens, misalnya.
- Dengan cara inilah, penelitian kualitatif tidak mengenal istilah sekaligus masalah validitas (kesesuaian konsep dengan indikator).
Prinsip
Umum 4
- Penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan dan pengolahan data untuk menciptakan penjelasan yang telah teruji (tesis atau teori), bukan HIPOtesis.
- Peneliti kualitatif awalnya bekerja dengan hipotesis tertentu, namun setelah menguji hal itu di lapangan dan terbukti tidak dapat menjelaskannya, ia mengajukan hipotesis baru, mengujinya, demikian berkali-kali hingga ia menemukan satu penjelasan yang kokoh (TESIS).
- Singkatnya, penelitian kualitatif adalah proses menanggalkan HIPO dari kata HIPOTESIS, sehingga tersisa hanya TESIS. Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah penghasil tesis (generating theory), bukan penguji hipotesis (testing hypotheses).
Ilustrasi
- Seorang peneliti mungkin awalnya berangkat dari hipotesis bahwa kemiskinan merupakan penyebab terjadinya prostitusi. Namun ketika ia melihat beberapa Pekerja Seks Komersial (PSK) di suatu desa berasal dari keluarga yang memiliki tanah, ternak, dan rumah yang besar; ia meninggalkan hipotesis itu, ia mungkin beralih ke norma-norma yang berlaku dalam komunitas itu. Bila hal itu pun tidak terbukti, ia berupaya menemukan hipotesis lain sehingga akhirnya ia memperoleh temuan (tesis) yang solid karena didukung data.
Prinsip
Umum 5
- Penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang menggunakan istilah atau kata yang berlaku dalam suatu komunitas, bukan konsep abstrak yang dioperasionalisasikan di satu pihak, dan di pihak lain cenderung berfokus pada suatu kelompok yang spesifikasinya sudah dirumuskan secara teliti dan terfokus. Karena itulah, penelitian kualitatif pada hakikatnya tidak mengenal istilah atau masalah reliabilitas (kesesuaian hasil pengukuran).
Prinsip
Umum 6
- Penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang memusatkan perhatian kepada individu atau kelompok khusus dalam ruang dan waktu tertentu.
- Ditambah fakta bahwa penelitian kualitatif tidak berambisi untuk menemukan temuan umum (generalisasi), maka ia condong tidak mengenal istilah atau masalah representativitas (sampling).
Prinsip
Umum 7
- Penelitian kualitatif adalah suatu proses siklis, tanpa tahapan prosedural yang kaku. Siklis merujuk kepada suatu rangkaian kegiatan yang terus-menerus berjalan tanpa memerhatikan titik awal, tengah, dan akhir. Peneliti bisa mulai dari berkunjung ke lapangan, melakukan wawancara dan observasi, merumuskan permasalahan, membuat desain, mengolah data, kembali ke pengumpulan data, menganalisis, mengubah proposal, menulis laporan, mengolah data baru, dan seterusnya.
- Walau demikian, sangat dianjurkan agar peneliti sejak awal memiliki kedekatan, baik secara kognitif maupun afektif, dengan subjek penelitian.
Prinsip
Umum 8
- Penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang memusatkan perhatian pada informan (orang yang pengetahuannya dapat mewakili dirinya sendiri dan/atau orang lain).
- Fokusnya pada intensitas (kualitas) data, bukan pada jumlah (kuantitas) data. Karena itu, jumlah atau representativitas (sampling) bukan isu atau masalah dalam penelitian kualitatif.
Prinsip
Umum 9
- Penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang dari sejak awal peneliti kurang-lebih telah mengetahui:
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian (aktor)
-
Bagaimana tindakan-tindakan aktor yang menjadi fokus
pemahaman penelitian (aksi)
-
Bagaimana hubungan aktor yang menjadi subjek penelitian dengan aktor-aktor
lain (relasi)
-
Di mana semua itu
dilakukan (ruang)
-
Sejak kapan semua itu dilakukan (waktu)
Manifestasinya
dalam Penulisan Laporan
- Berbeda dengan penelitian kuantitatif, peneliti relatif memiliki kebebasan dalam menampilkan format tulisannya. Prinsip yang berlaku adalah subtansi (isi) data yang menentukan format (bentuk).
- Laporan biasanya memberi penjelasan yang memadai tentang dinamika (proses), sejarah (waktu), dan lokasi atau geografi (ruang), yang uraiannya bersentuhan langsung dengan tema yang dikaji.
Manifestasinya
dalam Desain Riset
- Latar Belakang
Peneliti mengemukakan beberapa
alasan (baik objektif maupun subjektif, akademik
atau praksis) mengapa ia memilih satu topik atau tema tertentu. Hindarkan
kebiasaan hanya terpaku pada aspek signifikansi praksis bagi kepentingan
kebijakan pembangunan. Dianjurkan untuk memasukkan unsur akademik, pengetahuan lokasi, aktor, pengalaman pribadi, dan sebagainya.
- Permasalahan
Peneliti mengemukakan
permasalahan (bagaimana, mengapa), bukan pertanyaan (siapa, di mana, kapan, berapa banyak). Ini bertumpu pada asumsi bahwa peneliti sudah
harus mengetahui semua elemen dasar tentang subjek penelitiannya.
- Kajian Pustaka
Peneliti mengemukakan pemetaan
studi-studi sebelumnya (persamaan dan perbedaannya), evaluasi umum yang
menunjukkan kekuatan dan kelemahan studi, serta titik fokus yang ingin diberi
perhatian awal. Perhatikan: hindarkan kebiasaan membuat semacam resensi untuk
setiap literatur. Beri pula perhatian kritis pada berbagai istilah yang
digunakan para peneliti tersebut.
Ingatlah,
peneliti kualitatif bukan ingin menggunakan istilah atau
konsep mereka, dan sekadar menguji benar
atau salahnya.
- Metodologi
Peneliti menjabarkan secara lengkap bagaimana prosedur pengumpulan
dan pengolahan datanya. Perhatikan: berikan penjelasan tentang apa yang
sebenarnya dilakukan peneliti, apa adanya, bukan apa yang seharusnya dilakukan
(seperti memberikan definisi tentang arti wawancara, misalnya). Hindarkan pula istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian kuantitatif seperti populasi, sampel, validitas, reliabilitas, dan
sebagainya. Perhatikan: Tidak ada asumsi absolut bahwa “kesimpulan yang benar
hanya bisa dicapai melalui metode yang benar menurut standar tertentu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar