Minggu, 24 Juli 2016

Teknik Observasi



Materi Kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS) Kualitatif untuk Mahasiswa S2,
Selasa 8 November 2011 (materi asli dalam bentuk Power Point)


Pengertian Observasi

Suatu cara yang relatif sistematik dan objektif untuk mengumpulkan data, terutama melalui cara pengaktifan indra penglihatan, kemudian menyajikannya dalam suatu deskripsi yang lengkap, terang, dan berwarna.


Hakikat Observasi

Melengkapi data penelitian kualitatif yang  
-          relatif lebih berbicara dengan sendirinya,
-          relatif lebih bebas dari pengaruh kebereaksian, baik dari kata maupun kehadiran peneliti,
-          relatif  ‘lebih’ objektif,
-          melengkapi data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data lain, yakni wawancara.


Jenis Observasi

      Terstruktur atau tidak terstruktur
Pengertian pertama merujuk pada kerangka tujuan peneliti; sedangkan yang kedua merujuk pada situasi alami di mana peneliti dan subjek penelitian tidak berupaya merekayasa atau mengendalikan kejadian.

      Berjarak atau terlibat
Pengertian pertama merujuk pada adanya jarak antara peneliti dengan subjek penelitian; sedangkan yang kedua, peneliti meleburkan diri, menjadi bagian dari subjek penelitian (participation observation).


Preferensi Observasi

      Sesuai dengan hakikat penelitian kualitatif , observasi  dalam perkuliahan ini diarahkan pada sifat  tidak terstruktur dan terlibat.
      Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh suatu dunia bermakna, yang berbeda baik di antara kelompok-kelompok maupun antara dunia peneliti dengan dunia kelompok yang menjadi subjek penelitian peneliti.


Menyiapkan Observasi

      Merumuskan tujuan
Peneliti  merumuskan apa yang diharapkan dengan melakukan observasi. Usahakan observasi diarahkan pada tujuan penelitian utama atau turunannya.

      Menetapkan fokus
Peneliti menetapkan satu atau beberapa aspek penting yang akan diobservasi secara khusus.

      Menetapkan limitasi
            Peneliti menetapkan aspek-aspek apa yang tidak akan diobservasi secara 
            khusus.


Aspek-Aspek Observasi

      Setting
Deskripsikan lokasi yang menjadi latar belakang pokok yang merupakan fokus observasi (aspek apa, di mana, kapan)

      Peristiwa
            Deskripsikan kejadian yang menjadi fokus observasi 
            (aspek apa dan bagaimana)

      Aktor
            Deskripsikan orang-orang yang hadir dalam peristiwa tersebut 
            (aspek apa dan siapa)

      Tindakan
Deskripsikan apa yang dilakukan orang-orang (non verbal ataupun verbal) dalam setting dan peristiwa tersebut (aspek siapa, bagaimana, dan mengapa)


Observasi Melalui Kamera

      Kekuatan observasi terletak pada hakikatnya sebagai penyaji data visual, karena itu upayakan untuk mempertahankan hakikat itu seoptimal mungkin.
      Selain itu, kemampuan otak manusia untuk melakukan observasi memang memiliki keterbatasan.
      Pengunaan kamera foto (statis) dan film (dinamis) sangat dianjurkan dalam penelitian kualitatif. Namun mengingat penggunaannya, penelitian kualitatif lebih memilih foto.
      Guna menghindarkan kebereaksian, peneliti sebaiknya membuat proses pembiasaan kepada subjek penelitian.
      Berikan keterangan pada foto dan/atau film (terutama judul, waktu dan tempat).
      Pelajari kembali hasil rekaman observasi.


Teknik Melakukan Observasi

      Lakukan observasi sebelum, selama, dan sesudah wawancara. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
      Dalam satu kesempatan tertentu, lakukan  semacam penelitian lokasi yang menentukan posisi subjek pengamatan, pergerakannya, serta posisi peneliti dan pergerakan selama acara tertentu.
      Upayakan peneliti memperoleh informasi yang memadai tentang satu subjek pengamatan sebelum kejadian. Jika tidak mungkin, cari informasi selama dan sesudah kejadian.
      Upayakan peneliti berada dalam posisi yang tidak menarik perhatian dan/atau mengubah jalannya pengamatan.


Mencatat Observasi

      Apapun teknik observasi yang digunakan, manual atau alat, semua hasil observasi harus ditranskripsi, dicatat melalui serangkaian simbol atau huruf yang standar.
      Berikan keterangan judul observasi, tempat, dan waktu observasi, serta narasi yang mendeskripsikan subjek observasi.
      Berikan penjelasan yang mengaitkan antara hasil observasi dan tujuan penelitian.
      Deskripsikan selengkap , seterang, dan seberwarna mungkin apa yang diobservasi.
      Deskripsikan hanya apa yang dapat dilihat, diamati secara visual; hindarkan sesuatu yang berada di dalam, seperti pikiran dan perasaan.
      Deskripsikan hanya dalam perspektif umum, tidak boleh memaksakan perspektif pribadi peneliti.
      Deskripsikan hanya  petunjuk (indikator, premis, dsb), bukan kategori atau kesimpulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar